Selasa, 30 April 2013

Zinedine Zidane

         

      Zinedine Yazid Zidane (IPA: [ˌzineˈdin jaziːd ziˈdan]; bahasa Arab: زين الدين زيدان, Zainuddin Zidan lahir 23 Juni 1972; umur 40 tahun) yang terkenal dan populer dengan panggilan Zizou adalah seorang pesepak bola Perancis keturunan Aljazair. Posisinya adalah gelandang menyerang. Memulai karier sebagai pemain di klub AS Cannes, ia kemudian bermain di Bordeaux, Juventus dan terakhir Real Madrid. Ia pensiun dari sepak bola klub pada tahun 2006 dan pensiun dari tim nasional sepak bola Perancis setelah Piala Dunia 2006. Ia juga sempat memegang rekor sebagai pemain termahal di dunia saat di transfer dari Juventus ke Real Madrid pada musim 2001-02 dengan nilai 46 juta poundsterling.
Sebagai pesepak bola kelas dunia, Zidane telah mengenyam banyak prestasi, diantaranya dua gelar Serie-A bersama Juventus, satu gelar Liga Champions Eropa dan satu gelar La Liga bersama Real Madrid. Zidane juga sukses mengantar Perancis menjadi juara dunia Piala Dunia 1998 dan juara Piala Eropa 2000. Bersama sahabatnya Ronaldo, Zidane menjadi pemain sepak bola yang mampu meraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA sebanyak tiga kali. Ia juga pernah meraih Ballon d'Or pada tahun 1998.

Zidane dilahirkan di Marseille dan dibesarkan di La Castellane. Walaupun lahir di Marseille, Zizou belum pernah bermain untuk Olympique de Marseille. Orang tua Zidane beragama Muslim, dan mereka berimigrasi dari Aljazair ke Perancis pada tahun 1954.[1]
Karier Zidane dimulai pada usia 14 tahun, anak dari imigran Aljazair ini terlihat oleh seorang pencari bakat bernama Jean Varraud dan kemudian ditawari tempat di Akademi AS Cannes. Aslinya ia hanya mendapatkan kesempatan bertahan di Cannes selama enam pekan saja, sebelum akhirnya bakat bagusnya membuat Zidane mampu mengamankan kontrak pertamanya selama empat musim. Zidane kemudian bermain di level professional pertama pada usia 17 tahun pada tahun 1991. Ia kemudian mencetak gol pertamanya pada tanggal 8 Februari 1991, yang kemudian membuatnya mendapatkan hadiah mobil dari presiden klub. Zidane kemudian berhasil mengantar Cannes masuk kompetisi Piala UEFA di akhir musim 1991—92.
Zidane kemudian ditransfer ke Girondins de Bordeaux pada musim 1992-93, dan kemudian mengantar klub tersebut menjuarai Piala Intertoto musim 1995 dan runner-up Piala UEFA musim 1995-96. Rekannya di Bordeaux adalah Bixente Lizarazu dan Christophe Dugarry, yang kemudian kelak akan menjadi trio kuat di timnas Perancis pada Piala Dunia 1998. Pada musim 1995, pelatih Blackburn Rovers Ray Harford sempat menawarkan kontrak pada Zidane dan Dugarry, namun Zidane menolak tawaran dari klub Inggris tersebut.[2]
Pada tahun 2001 Zizou ditransfer dari klub Italia, Juventus F.C. ke Real Madrid dengan kontrak selama 4 tahun. Biaya transfer sebesar €66 juta, membuat ia menjadi pemain sepak bola dengan transfer termahal di dunia. Ia mencetak gol kemenangan 2-1 melawan klub Jerman, Bayer Leverkusen pada 2001-2002 Final Champions League di Glasgow di Hampden Park. Tahun berikutnya di Piala Dunia 2002 ia hanya tampil sekali membela Perancis karena didera cedera. Dalam turnamen tersebut, Perancis tidak berhasil mencetak satu golpun dan terpuruk di dasar grup pada babak pertama sehingga gagal lolos ke babak berikutnya.
Tahun 2004 setelah Piala Eropa 2004 berakhir, Zidane pensiun dari sepak bola internasional, namun saat Perancis mengalami kesulitan untuk meloloskan diri ke Piala Dunia 2006, Zidane mengumumkan pada Agustus 2005 bahwa ia akan kembali bermain di tim nasional. Perancis akhirnya lolos, tetapi Zidane yang baru melalui musim yang dipenuhi cedera di Madrid, memutuskan bahwa ia akan mundur setelah Piala Dunia tersebut berakhir.
Pada tanggal 25 April 2006, Zizou secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mundur dari klub dan tim nasional sepak bola Perancis setelah Piala Dunia 2006.[3]
Zidane pada tahun 2004.
Pada tanggal 7 Mei 2006 Zizou memainkan pertandingan terakhir sebagai tuan rumah untuk Real Madrid di Stadion Santiago Bernabéu. Pemain Real Madrid memakai baju kaos khusus yang bertanda "ZIDANE 2001 - 2006" tertulis di bawah logo klub. Seperti yang dapat diduga, pendukung Real Madrid memberikan dia sambutan yang hangat dan mendukung Zizou sepanjang pertandingan. Pertandingan ini melawan Villarreal CF dan, sayangnya untuk Zizou, hasil terbaik yang diperoleh Real Madrid adalah seri 3–3. Zizou mencetak gol kedua untuk Real Madrid tanpa perayaan besar-besaran. Zizou menukar baju kaosnya dengan Juan Roman Riquelme, pemain Villarreal CF dan gelandang Argentina. Pada akhir pertandingan, pendukung Real Madrid mengucapkan selamat jalan untuk Zizou dengan memberi ia tepuk tangan panjang, yang membuatnya menitikkan air mata.

[sunting] Piala Dunia 2006

Pada dua pertandingan awal Piala Dunia 2006, ia tampil buruk dan bahkan harus absen pada pertandingan ketiga akibat akumulasi kartu kuning. Zidane kemudian menunjukkan kembali permainan terbaiknya di babak-babak berikutnya, dimulai dari pertandingan melawan Spanyol digugurkan 3–1, lalu Brasil ditaklukkan 1–0, dan kemudian Portugal dikalahkan 1–0. Dengan bentuk permainannya saat itu, banyak yang berharap bahwa Zidane akan menggantung sepatu dengan indah dengan mengalahkan Italia pada pertandingan final, namun kariernya berakhir pahit saat ia dikartu merah wasit Horacio Elizondo pada pertandingan final akibat menanduk bek Italia, Marco Materazzi di bagian dada.
Walaupun karier sepak bolanya berakhir pahit Zidane terpilih sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2006 versi FIFA dan para wartawan yang meliput ajang tersebut dengan mendapat 2012 poin, kapten Italia Fabio Cannavaro di posisi dua dengan 1977 poin, dan pemain Italia lainnya, Andrea Pirlo di posisi tiga dengan 715 poin. Alasan ia dipilih menjadi pemain terbaik karena berhasil menampilkan penampilan yang menawan serta menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam membawa Perancis yang terseok-seok di babak penyisihan grup sampai ke babak final. Pelatih Perancis Domenech dan sang "Kaisar" Beckenbauer membela keputusan FIFA untuk tetap memberikan gelar tersebut meskipun Zizou dianggap melakukan tindakan bodoh tersebut terhadap Materazzi. Materazzi mungkin dianggap mengatakan kata-kata yang sangat menyinggung pemain terbaik dunia 3 kali tersebut sehingga membuat ia menjadi emosi dan akhirnya melakukan tindakan tersebut.
Menurut laporan BBC, pemilihan Pemain Terbaik dilakukan pada masa istirahat setelah babak pertama. Koresponden BBC, Gordon Farquhar, berpendapat bahwa "jika kita menanyakan kepada para wartawan yang telah melakukan pemilihan tersebut setelah pertandingan berakhir - apakah mereka akan mengubah suaranya - mungkin mereka akan melakukannya."[4]
Lagu berjudul Headbutt yang terinspirasi dari serudukan kepala Zinedine Zidane ke dada Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006 menjadi lagu yang paling terkenal di Perancis. Dalam dua setengah pekan awal, ada 80.000 pengunduh lagu tersebut di situs.

[sunting] Gaya bermain

Setelah penampilan yang sangat fantastis di Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000, tidak sedikit publik sepak bola yang menganggapnya sebagai pemain terbaik di dunia. Kelebihan dan keahliannya melakukan dribbling dan penguasaan bola sering membuat pemain lawan merasa frustasi karena sulitnya merebut bola darinya. Pelatih-pelatihpun beranggapan bahwa memaksakan man-to-man marking terhadap Zidane adalah pekerjaan sia-sia. Bahkan produsen olahraga asal Jerman Adidas membuat "formasi baru" yakni 4-Zidane-2.

[sunting] Statistik

Penampilan Klub Liga Piala Benua Total
Musim Klub Liga Tampil Gol Tampil Gol Tampil Gol Tampil Gol
Perancis Liga Coupe de France Eropa Total
1988-89 Cannes Division 1 2 0 0 0 - 2 0
1989-90 0 0 0 0 - 0 0
1990-91 28 1 3 0 - 31 1
1991-92 31 5 3 0 4 0 38 5
1992-93 Girondins Bordeaux Division 1 35 10 4 1 - 39 11
1993-94 34 6 3 0 6 2 43 8
1994-95 37 6 4 1 4 1 45 8
1995-96 33 6 1 0 15 9 49 15
Italia Liga Piala Italia Eropa Total
1996-97 Juventus Serie A 29 5 2 0 10 2 41 7
1997-98 32 7 5 1 11 3 48 11
1998-99 25 2 5 0 10 0 40 2
1999-00 32 4 3 1 6 0 41 5
2000-01 33 6 2 0 4 0 39 6
Spanyol Liga Copa del Rey Eropa Total
2001-02 Real Madrid La Liga 31 7 9 2 9 3 49 12
2002-03 33 9 1 0 14 3 48 12
2003-04 33 6 7 1 10 3 50 10
2004-05 29 6 1 0 10 0 40 6
2005-06 29 9 5 0 4 0 38 9
Negara Perancis 200 34 18 2 29 12 247 48
Italia 151 24 17 2 41 5 209 31
Spanyol 155 37 23 3 47 9 225 49
Total 506 95 58 7 117 26 681 128
Gol Internasional[5]
Gol Tanggal Stadion Lawan Skor Hasil Laga
1 1994-08-17 Stade Chaban-Delmas, Bordeaux, Perancis  Republik Ceko 1-2 2-2 Persahabatan
2 1994-08-17 Stade Chaban-Delmas, Bordeaux, Perancis  Republik Ceko 2-2 2-2 Persahabatan
3 1995-09-06 Stade Abbe Deschamps, Auxerre, Perancis  Azerbaijan 7-0 10-0 Kualifikasi Euro 1996
4 1995-10-11 Ghencea, Bucharest, Romania  Rumania 1-3 1-3 Kualifikasi Euro 1996
5 1996-02-21 Curbs, Nimes, Perancis  Yunani 3-1 3-1 Persahabatan
6 1997-06-11 Parc des Princes, Paris, Perancis  Italia 1-0 2-2 Tournoi de Perancis
7 1998-01-28 Stade de France, Saint-Denis, Perancis  Spanyol 1-0 1-0 Persahabatan
8 1998-02-25 Velodrome, Marseille, Perancis  Norwegia 2-1 3-3 Persahabatan
9 1998-05-27 Mohammed V, Casablanca, Morocco  Belgia 0-1 0-1 Turnamen King Hassan II 1998
10 1998-07-12 Stade de France, Saint-Denis, Perancis  Brasil 1-0 3-0 Final, 1998 World Cup
11 1998-07-12 Stade de France, Saint-Denis, Perancis  Brasil 2-0 3-0 Final, 1998 World Cup
12 1999-09-08 Hrazdan Stadium, Yerevan, Armenia  Armenia 1-2 2-3 Kualifikasi Euro 2000
13 2000-02-23 Stade de France, Saint-Denis, Perancis  Polandia 1-0 1-0 Persahabatan
14 2000-06-04 Mohammed V, Casablanca, Morocco  Jepang 1-1 2-2 Turnamen King Hassan II 2000
15 2000-06-25 Jan Breydel, Bruges, Belgium  Spanyol 0-1 1-2 Quarter-final, 2000 UEFA Euro
16 2000-06-28 King Baudouin Stadium, Brussels, Belgium  Portugal 1-2 1-2 Semi-final, 2000 UEFA Euro
17 2001-02-27 Stade de France, Saint-Denis, Perancis  Jerman 1-0 1-0 Persahabatan
18 2001-03-24 Stade de France, Saint-Denis, Perancis  Jepang 1-0 5-0 Persahabatan
19 2002-03-27 Stade de France, Saint-Denis, Perancis  Skotlandia 1-0 5-0 Persahabatan
20 2003-03-29 Stade Félix-Bollaert, Lens, Perancis  Malta 4-0 6-0 Kualifikasi Euro 2004
21 2003-03-29 Stade Félix-Bollaert, Lens, Perancis  Malta 6-0 6-0 Kualifikasi Euro 2004
22 2003-04-02 Renzo Barbera, Palermo, Italia  Israel 0-2 1-2 Kualifikasi Euro 2004
23 2004-06-06 Stade de France, Saint-Denis, Perancis  Ukraina 1-0 1-0 Persahabatan
24 2004-06-13 Estádio da Luz, Lisbon, Portugal  Inggris 1-1 2-1 Group Stage, 2004 UEFA Euro
25 2004-06-13 Estádio da Luz, Lisbon, Portugal  Inggris 2-1 2-1 Group Stage, 2004 UEFA Euro
26 2004-06-21 Stadion Municipal, Coimbra, Portugal  Swiss 0-1 1-3 Group Stage, 2004 UEFA Euro
27 2005-08-17 Mosson, Montpellier, Perancis  Pantai Gading 2-0 3-0 Persahabatan
28 2005-10-12 Stade de France, Saint-Denis, Perancis  Siprus 1-0 4-0 Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2006
29 2006-06-27 Niedersachsenstadion, Hannover, Jerman  Spanyol 1-3 1-3 16 besar, 2006 FIFA World Cup
30 2006-07-05 Allianz Arena, München, Jerman  Portugal 0-1 0-1 Semi-final, 2006 FIFA World Cup
31 2006-07-09 Stadion Olimpiade, Berlin, Jerman  Italia 0-1 1-1 Final, 2006 FIFA World Cup

[sunting] Gelar

Zidane, pemain yang telah memenangkan semua kejuaraan bergengsi di dunia, adalah seorang juara sejati. Gelar yang telah dia persembahkan kepada Perancis dan klubnya antara lain:
Zidane tiga kali terpilih sebagai Pemain Terbaik Dunia (1998, 2000, 2003) dan sekali sebagai Pemain Terbaik Eropa (1998) serta sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia 2006.

[sunting] Lain-lain

Pada tanggal 6—8 Juli 2007, Zidane datang ke Indonesia dalam rangka sebagai Duta grup Danone untuk program sepak bola anak-anak dunia.

Senin, 29 April 2013

Ivan Helguera

     




Iván Helguera Bujía
(lahir di Santander, Spanyol, 28 Maret 1975; umur 38 tahun) merupakan mantan pemain sepak bola asal Spanyol yang terkenal saat bergabung bersama Real Madrid. Posisinya dalam bermain adalah sebagai bek tengah atau sebagai gelandang bertahan. Helguera pensiun pada akhir musim 2007-08 bersama Valencia.
Untuk Spanyol, Helguera telah memperkuat tim nasional sebanyak 47 kali, yang pertama datang pada tanggal 18 November 1998 di sebuah laga persahabatan melawan Italia (2-2).
Ia bermain untuk negaranya di UEFA Euro 2000, Piala Dunia FIFA 2002 dan Euro 2004, tidak tampil di Piala Dunia 2006 setelah dicoret dari skuad pada bulan-bulan sebelum turnamen oleh pelatih tim nasional Luis Aragones.

Gol internasional

# Tanggal Tempat Lawan Skor Hasil Ajang
1. 24 Maret 2001 Estadio José Rico Pérez, Alicante, Spanyol  Liechtenstein 1–0 5–0 Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002
2. 28 Maret 2001 Mestalla, Valencia, Spanyol  Perancis 1–0 2–1 Laga Persahabatan
3. 2 April 2003 Estadio Reino de León, León, Spanyol  Armenia 2–0 3–0 Kualifikasi Euro 2004

Statistik

Klub

Penampilan Klub Liga Piala Benua Total
Musim Klub Liga Tampil Gol Tampil Gol Tampil Gol Tampil Gol
Spanyol Liga Copa del Rey Eropa Total
1995/96 Manchego
0 0





1996/97
13 2





1996/97 Albacete Segunda División 14 2





Italia Liga Piala Italia Eropa Total
1997/98 Roma Serie A 8 0





Spanyol Liga Copa del Rey Eropa Total
1998/99 Espanyol La Liga 37 2 3 0 0 0 40 2
1999/00 Real Madrid La Liga 33 0 6 0 15 2 54 2
2000/01 32 5 1 0 16 6 49 11
2001/02 26 3 6 0 12 3 44 6
2002/03 33 6 1 0 17 0 51 6
2003/04 29 1 6 0 8 2 43 3
2004/05 34 3 1 0 10 1 45 4
2005/06 19 0 4 0 4 1 27 1
2006/07 23 1 2 0 5 0 30 1
2007/08 Valencia La Liga 24 1 6 0 7 1 37 1
2008/09 1 0 2 0 3 0 6 0
Negara Spanyol 318 26 48 0 97 16 426 37
Italia 8 0





Total 326 26





Tim nasional

Spain
Tahun Tampil Gol
1998 1 0
1999 2 0
2000 10 0
2001 6 2
2002 11 0
2003 8 1
2004 9 0
Total 47 3

Prestasi

Real Madrid
Valencia

Kehidupan pribadi

Adik Helguera yang lebih muda, Luis, juga pemain sepak bola profesional, berposisi sebagai gelandang, ia bermain di divisi pertama. Sempat bermain untuk Real Zaragoza dan Deportivo Alavés, dan juga di Italia.
Dia menikahi pacar lamanya Lorena, dan menyambut bayi pertamanya, seorang anak bernama Luca pada tanggal 30 November 2005. Dia dikaruniai anak lagi pada tahun 2008, dengan nama Enzo.

Aitor Karanka

Karanka.jpg
Informasi pribadi
Nama lengkap Aitor Karanka de la Hoz
Tanggal lahir 18 September 1973 (umur 39)
Tempat lahir Vitoria, Spanyol
Tinggi 1.81 m (5 ft 11 in)
Posisi bermain Pemain bertahan
Karier junior

Corazonistas

Alavés
1991—1992 Athletic Bilbao
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1992—1994 Bilbao Athletic 53 (2)
1993—1997 Athletic Bilbao 118 (2)
1997—2002 Real Madrid 93 (0)
2002—2006 Athletic Bilbao 64 (2)
2006 Colorado Rapids 28 (0)
Tim nasional
1993—1996 Spanyol U-21 14 (0)
1996 Spanyol U-23 4 (0)
1995 Spanyol 1 (0)
1994—2004 Euskadi XI 6 (0)
Kepelatihan
2008—2010 Spanyol U-15
2010—kini Real Madrid (asisten)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik.

Roberto Carlos



        Roberto Carlos da Silva Rocha (lahir di Garça, São Paulo, Brasil, 10 April 1973; umur 40 tahun) merupakan seorang mantan pemain sepak bola asal Brasil. Saat bermain, ia berposisi sebagai Bek sayap kiri. Saat ini ia menjadi salah satu staff kepelatihan Anzhi Makhachkala. Ia juga pernah bermain untuk Palmeiras, Internazionale, Real Madrid, Fenerbahçe, Corinthians, Anzhi Makhachkala, dan tim nasional Brasil.
Roberto Carlos dikenal sebagai pemain yang memiliki tendangan yang keras. Pada 1 Agustus 2012, Roberto Carlos mengumumkan dirinya pensiun dari dunia sepak bola.
Roberto Carlos pernah bermain untuk União São João, Palmeiras, Internazionale, Real Madrid, Fenerbahçe, dan Corinthians, sebelum saat ini bermain untuk Anzhi Makhachkala.

Palmeiras

Roberto, tidak seperti pemain Brasil lainnya yang akhirnya bintang kelas dunia yang super, bukan orang yg berkembang awal. Sebenarnya, dia hanya mendapat kontrak profesional pertamanya pada tahun 1993, ketika ia berusia 20 tahun, ketika klub Brasil Palmeiras ditandatangani dia dari klub masa mudanya, União Sao Joao.
Walaupun agak terlambat debutnya di panggung sepak bola profesional, ia membuat dampak langsung di Palmeiras dan ia memainkan sebagian besar game di dua musim dengan klub, mencetak 5 kali dalam 68 penampilan nya. Seperti Brasil banyak berbakat yang berdiri dari kerumunan di kejuaraan lokal, Roberto menarik perhatian klub-klub Eropa besar dan pada tahun 1995, Internazionale Milano menawarkan kesepakatan hidupnya.

Internazionale Milano

Waktu bersama Inter 1995 - 1996, meskipun singkat (ia hanya bermain satu musim dengan klup Italia), karena ia merasakan kekuatan kejuaraan Eropa dan dengan Serie A Italia menjadi salah satu yang paling defensif di Dunia. Pada musim 1995 - 1996 ia dipanggil ke dalam tim nasional Brazil dan berhasil mendapatkan medali perunggu pada Olympiade musim panas 1996. Sayang, kemampuan dan potensinya tak bisa diperlihatkan karena lebih banyak duduk dibangku cadangan.

Real Madrid CF

Musim panas 1996, Los Blancos resmi memboyongnya ke Santiago Bernabeu. Kariernya langsung melesat bersama El Real. Dia menjadi bek kiri Real Madrid yang sulit dicari tandingannya hingga kini. Di Real, Carlos bermain untuk 11 musim dan mengumpulkan 47 gol di 370 pertandingan liga. Total ia bermain di Real Madrid dalam 584 pertandingan dan mencetak 71 gol di semua level kompetisi, suatu penghitungan mengesankan mengingat fakta bahwa dia bermain sebagai bek kiri. Dia memberi assist pada Zinedine Zidane sehinggal tercipta gol kemenangan Real Madrid difinal. Los Blancos menang 2-1 atas Bayer Leverkusen dan mengantarkan Los Blancos sebagai juara Liga Champion 2001-2002. Secara konsisten memperlihatkan standar tinggi dan dinamis dalam bermain, Carlos terpilih dalam UEFA Team of the Year 2002 dan 2003. Tanggal 2 Agustus 2005, Dia resmi memiliki dua kewarganegaraan Brazil dan Spanyol. Hal ini membuktikan pentingnya Carlos bagi Real Madrid, artinya kini dia terhitung sebagai pemain Uni Eropa. Januari 2006, ia mencetak rekor di Real Madrid sebagai pemain non Spanyol yang paling banyak bermain bagi klup tersebut dengan 330 pertandingan. Carlos memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Alfredo Di Stefano dengan 329 pertandingan.

Internasional

Roberto Carlos telah bermain 125 kali untuk tim nasional Brasil, dan telah mencetak 11 gol. Ia turut bermain untuk Brasil dalam 3 edisi Piala Dunia FIFA, yaitu: 1998, 2002, dan 2006.

Senin, 22 April 2013

Critical Acclaim

Critical Acclaim

Shhh… quiet you might piss somebody off
Like me motherfucker you’ve been at it for too long
While you feed off others’ insecurities
You stand in front of me and bite the hand that feeds
Self-righteousness is wearing thin
(Lies inside your head, your best friend)
I’ll bleed but not for fellow men
(Broken glass, your fake reflection)
Telling them it’s all for something real
Don’t respect the words you’re speaking
Gone too far
Acclaim
So how does it feel to know that someone’s kid
in the heart of America has blood on their hands
fighting to defend your rights
so you can maintain a lifestyle
that insults his family’s existence
Well, where I come from we have a special
salute waved high in the air
to all those pompous assholes
who spend their days pointing fingers
(Fuck You)
Shhh… quiet you might piss somebody off
Like the heartbeat of this country when antagonized too long
I’ll be damned if you count me in as part of your generous hypocrisy
collected and amazed
Tabloid gossip we want less real
(There’s no need for us to bury you)
Selfish agenda once again
(Right this way you’ve dug your own grave)
Telling them it’s all for something real
Don’t respect the words you’re speaking
Gone too far
Acclaim
All the way from the east to the west we’ve
got this high society
looking down on their very foundation
constantly reminding us that our actions
are the cause of all their problems
Pointing their fingers in every
direction and blaming their
own nation for who wins elections
They’ve never contributed a fucking thing to the
country they love to criticize
Excuse the obscene, ignore the untrue
Depictions we see try and get through
Admitting mistakes can hurt
I’m not the last but I sure ain’t the first
Shhh… quiet you might piss somebody off
Self-righteousness is wearing thin
(Lies inside your head your best friend)
Heart bleeds but not for fellow men
(Broken glass your fake reflection)
Telling them it’s all for something real
Don’t respect the words you’re speaking
Gone too far
Acclaim

Breast and The Harlot

Breast and The Harlot


This shining city built of gold, a far cry from innocence
There’s more than meets the eye round here look to the waters of the deep,
A city of evil,
There sat a seven-headed beast, Ten horns raised from his head,
Symbolic woman sits on his throne but hatred strips her and leaves her naked
The Beast and the Harlot.
She’s a dwelling place for demons, She’s a cage for every unclean spirit
Every filthy burden, that makes us drink the poisoned wine to fornicating with our kings,
Fallen now is Babylon the Great.
The city dressed in jewels and gold, fine linen, myrrh and pearls,
Her plagues will come all at once as her mourners watch her burn,
Destroyed in an hour,
Merchants and captains of the world, sailors, navigators too,
Will weep and mourn this loss with their sins piled to the sky,
The Beast and the Harlot.
sumber www.rizkyonline.com
She’s a dwelling place for demons, She’s a cage for every unclean spirit
Every filthy bird that makes us drink the poisoned wine to fornicating with our kings,
Fallen now is Babylon the Great.
The day has come for all us sinners,
If you’re not a servant you’ll be struck to the ground,
Flee the burning, Greedy city,
Looking back on her to see there’s nothin’ around.
I don’t believe in fairy tales and no one wants to go to hell,
You’ve made the wrong decision and it’s easy to see,
Now if you wanna serve above or be a king below with us,
Your welcome to the city where your future is set, forever.
She’s a dwelling place for demons, She’s a cage for every unclean spirit
Every filthy bird that makes us drink the poisoned wine to fornicating, With our kings,
Fallen now is Babylon the Great.