Zinedine Yazid Zidane (
IPA:
[ˌzineˈdin jaziːd ziˈdan];
bahasa Arab: زين الدين زيدان,
Zainuddin Zidan lahir
23 Juni 1972; umur 40 tahun) yang terkenal dan populer dengan panggilan
Zizou adalah seorang
pesepak bola Perancis keturunan
Aljazair. Posisinya adalah
gelandang menyerang. Memulai karier sebagai pemain di klub
AS Cannes, ia kemudian bermain di
Bordeaux,
Juventus dan terakhir
Real Madrid. Ia pensiun dari sepak bola klub pada tahun 2006 dan pensiun dari
tim nasional sepak bola Perancis setelah
Piala Dunia 2006.
Ia juga sempat memegang rekor sebagai pemain termahal di dunia saat di
transfer dari Juventus ke Real Madrid pada musim 2001-02 dengan nilai 46
juta
poundsterling.
Sebagai pesepak bola kelas dunia, Zidane telah mengenyam banyak prestasi, diantaranya dua gelar
Serie-A bersama Juventus, satu gelar
Liga Champions Eropa dan satu gelar
La Liga bersama Real Madrid. Zidane juga sukses mengantar
Perancis menjadi juara dunia
Piala Dunia 1998 dan juara
Piala Eropa 2000. Bersama sahabatnya
Ronaldo, Zidane menjadi pemain sepak bola yang mampu meraih gelar
Pemain Terbaik Dunia FIFA sebanyak tiga kali. Ia juga pernah meraih
Ballon d'Or pada tahun 1998.
Zidane dilahirkan di
Marseille dan dibesarkan di
La Castellane. Walaupun lahir di
Marseille, Zizou belum pernah bermain untuk
Olympique de Marseille. Orang tua Zidane beragama
Muslim, dan mereka berimigrasi dari
Aljazair ke
Perancis pada tahun 1954.
[1]
Karier Zidane dimulai pada usia 14 tahun, anak dari imigran Aljazair
ini terlihat oleh seorang pencari bakat bernama Jean Varraud dan
kemudian ditawari tempat di Akademi AS Cannes. Aslinya ia hanya
mendapatkan kesempatan bertahan di Cannes selama enam pekan saja,
sebelum akhirnya bakat bagusnya membuat Zidane mampu mengamankan kontrak
pertamanya selama empat musim. Zidane kemudian bermain di
level professional
pertama pada usia 17 tahun pada tahun 1991. Ia kemudian mencetak gol
pertamanya pada tanggal 8 Februari 1991, yang kemudian membuatnya
mendapatkan hadiah mobil dari presiden klub. Zidane kemudian berhasil
mengantar Cannes masuk kompetisi
Piala UEFA di akhir musim 1991—92.
Zidane kemudian ditransfer ke
Girondins de Bordeaux
pada musim 1992-93, dan kemudian mengantar klub tersebut menjuarai
Piala Intertoto musim 1995 dan runner-up Piala UEFA musim 1995-96.
Rekannya di Bordeaux adalah
Bixente Lizarazu dan
Christophe Dugarry, yang kemudian kelak akan menjadi trio kuat di timnas Perancis pada Piala Dunia 1998. Pada musim 1995, pelatih
Blackburn Rovers Ray Harford sempat menawarkan kontrak pada Zidane dan Dugarry, namun Zidane menolak tawaran dari klub Inggris tersebut.
[2]
Pada tahun
2001 Zizou ditransfer dari klub
Italia,
Juventus F.C. ke
Real Madrid
dengan kontrak selama 4 tahun. Biaya transfer sebesar €66 juta, membuat
ia menjadi pemain sepak bola dengan transfer termahal di dunia. Ia
mencetak gol kemenangan 2-1 melawan klub
Jerman,
Bayer Leverkusen pada 2001-2002 Final
Champions League di Glasgow di
Hampden Park. Tahun berikutnya di
Piala Dunia 2002
ia hanya tampil sekali membela Perancis karena didera cedera. Dalam
turnamen tersebut, Perancis tidak berhasil mencetak satu golpun dan
terpuruk di dasar grup pada babak pertama sehingga gagal lolos ke babak
berikutnya.
Tahun
2004 setelah
Piala Eropa 2004 berakhir, Zidane pensiun dari sepak bola internasional, namun saat Perancis mengalami kesulitan untuk meloloskan diri ke
Piala Dunia 2006,
Zidane mengumumkan pada Agustus 2005 bahwa ia akan kembali bermain di
tim nasional. Perancis akhirnya lolos, tetapi Zidane yang baru melalui
musim yang dipenuhi cedera di Madrid, memutuskan bahwa ia akan mundur
setelah Piala Dunia tersebut berakhir.
Pada tanggal
25 April 2006, Zizou secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mundur dari klub dan
tim nasional sepak bola Perancis setelah
Piala Dunia 2006.
[3]
Pada tanggal
7 Mei 2006 Zizou memainkan pertandingan terakhir sebagai tuan rumah untuk
Real Madrid di
Stadion Santiago Bernabéu.
Pemain Real Madrid memakai baju kaos khusus yang bertanda "ZIDANE 2001 -
2006" tertulis di bawah logo klub. Seperti yang dapat diduga, pendukung
Real Madrid memberikan dia sambutan yang hangat dan mendukung Zizou
sepanjang pertandingan. Pertandingan ini melawan
Villarreal CF
dan, sayangnya untuk Zizou, hasil terbaik yang diperoleh Real Madrid
adalah seri 3–3. Zizou mencetak gol kedua untuk Real Madrid tanpa
perayaan besar-besaran. Zizou menukar baju kaosnya dengan
Juan Roman Riquelme, pemain
Villarreal CF dan
gelandang Argentina.
Pada akhir pertandingan, pendukung Real Madrid mengucapkan selamat
jalan untuk Zizou dengan memberi ia tepuk tangan panjang, yang
membuatnya menitikkan air mata.
[sunting] Piala Dunia 2006
Pada dua pertandingan awal
Piala Dunia 2006,
ia tampil buruk dan bahkan harus absen pada pertandingan ketiga akibat
akumulasi kartu kuning. Zidane kemudian menunjukkan kembali permainan
terbaiknya di babak-babak berikutnya, dimulai dari pertandingan melawan
Spanyol digugurkan 3–1, lalu
Brasil ditaklukkan 1–0, dan kemudian
Portugal
dikalahkan 1–0. Dengan bentuk permainannya saat itu, banyak yang
berharap bahwa Zidane akan menggantung sepatu dengan indah dengan
mengalahkan
Italia pada pertandingan final, namun kariernya berakhir pahit saat ia dikartu merah wasit
Horacio Elizondo pada pertandingan final akibat menanduk bek Italia,
Marco Materazzi di bagian dada.
Walaupun karier sepak bolanya berakhir pahit Zidane terpilih sebagai pemain terbaik Piala Dunia
2006 versi
FIFA dan para wartawan yang meliput ajang tersebut dengan mendapat 2012 poin, kapten Italia
Fabio Cannavaro di posisi dua dengan 1977 poin, dan pemain Italia lainnya,
Andrea Pirlo
di posisi tiga dengan 715 poin. Alasan ia dipilih menjadi pemain
terbaik karena berhasil menampilkan penampilan yang menawan serta
menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam membawa Perancis yang
terseok-seok di babak penyisihan grup sampai ke babak final. Pelatih
Perancis Domenech dan sang "Kaisar"
Beckenbauer
membela keputusan FIFA untuk tetap memberikan gelar tersebut meskipun
Zizou dianggap melakukan tindakan bodoh tersebut terhadap Materazzi.
Materazzi mungkin dianggap mengatakan kata-kata yang sangat menyinggung
pemain terbaik dunia 3 kali tersebut sehingga membuat ia menjadi emosi
dan akhirnya melakukan tindakan tersebut.
Menurut laporan
BBC,
pemilihan Pemain Terbaik dilakukan pada masa istirahat setelah babak
pertama. Koresponden BBC, Gordon Farquhar, berpendapat bahwa "jika kita
menanyakan kepada para wartawan yang telah melakukan pemilihan tersebut
setelah pertandingan berakhir - apakah mereka akan mengubah suaranya -
mungkin mereka akan melakukannya."
[4]
Lagu berjudul
Headbutt yang terinspirasi dari serudukan kepala Zinedine Zidane ke dada
Marco Materazzi di final
Piala Dunia 2006 menjadi lagu yang paling terkenal di
Perancis. Dalam dua setengah pekan awal, ada 80.000 pengunduh lagu tersebut di situs.
[sunting] Gaya bermain
Setelah penampilan yang sangat fantastis di
Piala Dunia 1998 dan
Piala Eropa 2000, tidak sedikit publik sepak bola yang menganggapnya sebagai pemain terbaik di dunia. Kelebihan dan keahliannya melakukan
dribbling
dan penguasaan bola sering membuat pemain lawan merasa frustasi karena
sulitnya merebut bola darinya. Pelatih-pelatihpun beranggapan bahwa
memaksakan
man-to-man marking terhadap Zidane adalah pekerjaan sia-sia. Bahkan produsen olahraga asal Jerman
Adidas membuat "formasi baru" yakni 4-Zidane-2.
Penampilan Klub |
Liga |
Piala |
Benua |
Total |
Musim |
Klub |
Liga |
Tampil |
Gol |
Tampil |
Gol |
Tampil |
Gol |
Tampil |
Gol |
Perancis |
Liga |
Coupe de France |
Eropa |
Total |
1988-89 |
Cannes |
Division 1 |
2 |
0 |
0 |
0 |
- |
2 |
0 |
1989-90 |
0 |
0 |
0 |
0 |
- |
0 |
0 |
1990-91 |
28 |
1 |
3 |
0 |
- |
31 |
1 |
1991-92 |
31 |
5 |
3 |
0 |
4 |
0 |
38 |
5 |
1992-93 |
Girondins Bordeaux |
Division 1 |
35 |
10 |
4 |
1 |
- |
39 |
11 |
1993-94 |
34 |
6 |
3 |
0 |
6 |
2 |
43 |
8 |
1994-95 |
37 |
6 |
4 |
1 |
4 |
1 |
45 |
8 |
1995-96 |
33 |
6 |
1 |
0 |
15 |
9 |
49 |
15 |
Italia |
Liga |
Piala Italia |
Eropa |
Total |
1996-97 |
Juventus |
Serie A |
29 |
5 |
2 |
0 |
10 |
2 |
41 |
7 |
1997-98 |
32 |
7 |
5 |
1 |
11 |
3 |
48 |
11 |
1998-99 |
25 |
2 |
5 |
0 |
10 |
0 |
40 |
2 |
1999-00 |
32 |
4 |
3 |
1 |
6 |
0 |
41 |
5 |
2000-01 |
33 |
6 |
2 |
0 |
4 |
0 |
39 |
6 |
Spanyol |
Liga |
Copa del Rey |
Eropa |
Total |
2001-02 |
Real Madrid |
La Liga |
31 |
7 |
9 |
2 |
9 |
3 |
49 |
12 |
2002-03 |
33 |
9 |
1 |
0 |
14 |
3 |
48 |
12 |
2003-04 |
33 |
6 |
7 |
1 |
10 |
3 |
50 |
10 |
2004-05 |
29 |
6 |
1 |
0 |
10 |
0 |
40 |
6 |
2005-06 |
29 |
9 |
5 |
0 |
4 |
0 |
38 |
9 |
Negara |
Perancis |
200 |
34 |
18 |
2 |
29 |
12 |
247 |
48 |
Italia |
151 |
24 |
17 |
2 |
41 |
5 |
209 |
31 |
Spanyol |
155 |
37 |
23 |
3 |
47 |
9 |
225 |
49 |
Total |
506 |
95 |
58 |
7 |
117 |
26 |
681 |
128 |
Gol Internasional[5]
Gol |
Tanggal |
Stadion |
Lawan |
Skor |
Hasil |
Laga |
1 |
1994-08-17 |
Stade Chaban-Delmas, Bordeaux, Perancis |
Republik Ceko |
1-2 |
2-2 |
Persahabatan |
2 |
1994-08-17 |
Stade Chaban-Delmas, Bordeaux, Perancis |
Republik Ceko |
2-2 |
2-2 |
Persahabatan |
3 |
1995-09-06 |
Stade Abbe Deschamps, Auxerre, Perancis |
Azerbaijan |
7-0 |
10-0 |
Kualifikasi Euro 1996 |
4 |
1995-10-11 |
Ghencea, Bucharest, Romania |
Rumania |
1-3 |
1-3 |
Kualifikasi Euro 1996 |
5 |
1996-02-21 |
Curbs, Nimes, Perancis |
Yunani |
3-1 |
3-1 |
Persahabatan |
6 |
1997-06-11 |
Parc des Princes, Paris, Perancis |
Italia |
1-0 |
2-2 |
Tournoi de Perancis |
7 |
1998-01-28 |
Stade de France, Saint-Denis, Perancis |
Spanyol |
1-0 |
1-0 |
Persahabatan |
8 |
1998-02-25 |
Velodrome, Marseille, Perancis |
Norwegia |
2-1 |
3-3 |
Persahabatan |
9 |
1998-05-27 |
Mohammed V, Casablanca, Morocco |
Belgia |
0-1 |
0-1 |
Turnamen King Hassan II 1998 |
10 |
1998-07-12 |
Stade de France, Saint-Denis, Perancis |
Brasil |
1-0 |
3-0 |
Final, 1998 World Cup |
11 |
1998-07-12 |
Stade de France, Saint-Denis, Perancis |
Brasil |
2-0 |
3-0 |
Final, 1998 World Cup |
12 |
1999-09-08 |
Hrazdan Stadium, Yerevan, Armenia |
Armenia |
1-2 |
2-3 |
Kualifikasi Euro 2000 |
13 |
2000-02-23 |
Stade de France, Saint-Denis, Perancis |
Polandia |
1-0 |
1-0 |
Persahabatan |
14 |
2000-06-04 |
Mohammed V, Casablanca, Morocco |
Jepang |
1-1 |
2-2 |
Turnamen King Hassan II 2000 |
15 |
2000-06-25 |
Jan Breydel, Bruges, Belgium |
Spanyol |
0-1 |
1-2 |
Quarter-final, 2000 UEFA Euro |
16 |
2000-06-28 |
King Baudouin Stadium, Brussels, Belgium |
Portugal |
1-2 |
1-2 |
Semi-final, 2000 UEFA Euro |
17 |
2001-02-27 |
Stade de France, Saint-Denis, Perancis |
Jerman |
1-0 |
1-0 |
Persahabatan |
18 |
2001-03-24 |
Stade de France, Saint-Denis, Perancis |
Jepang |
1-0 |
5-0 |
Persahabatan |
19 |
2002-03-27 |
Stade de France, Saint-Denis, Perancis |
Skotlandia |
1-0 |
5-0 |
Persahabatan |
20 |
2003-03-29 |
Stade Félix-Bollaert, Lens, Perancis |
Malta |
4-0 |
6-0 |
Kualifikasi Euro 2004 |
21 |
2003-03-29 |
Stade Félix-Bollaert, Lens, Perancis |
Malta |
6-0 |
6-0 |
Kualifikasi Euro 2004 |
22 |
2003-04-02 |
Renzo Barbera, Palermo, Italia |
Israel |
0-2 |
1-2 |
Kualifikasi Euro 2004 |
23 |
2004-06-06 |
Stade de France, Saint-Denis, Perancis |
Ukraina |
1-0 |
1-0 |
Persahabatan |
24 |
2004-06-13 |
Estádio da Luz, Lisbon, Portugal |
Inggris |
1-1 |
2-1 |
Group Stage, 2004 UEFA Euro |
25 |
2004-06-13 |
Estádio da Luz, Lisbon, Portugal |
Inggris |
2-1 |
2-1 |
Group Stage, 2004 UEFA Euro |
26 |
2004-06-21 |
Stadion Municipal, Coimbra, Portugal |
Swiss |
0-1 |
1-3 |
Group Stage, 2004 UEFA Euro |
27 |
2005-08-17 |
Mosson, Montpellier, Perancis |
Pantai Gading |
2-0 |
3-0 |
Persahabatan |
28 |
2005-10-12 |
Stade de France, Saint-Denis, Perancis |
Siprus |
1-0 |
4-0 |
Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2006 |
29 |
2006-06-27 |
Niedersachsenstadion, Hannover, Jerman |
Spanyol |
1-3 |
1-3 |
16 besar, 2006 FIFA World Cup |
30 |
2006-07-05 |
Allianz Arena, München, Jerman |
Portugal |
0-1 |
0-1 |
Semi-final, 2006 FIFA World Cup |
31 |
2006-07-09 |
Stadion Olimpiade, Berlin, Jerman |
Italia |
0-1 |
1-1 |
Final, 2006 FIFA World Cup |
Zidane, pemain yang telah memenangkan semua kejuaraan bergengsi di
dunia, adalah seorang juara sejati. Gelar yang telah dia persembahkan
kepada
Perancis dan klubnya antara lain:
Zidane tiga kali terpilih sebagai
Pemain Terbaik Dunia (1998, 2000, 2003) dan sekali sebagai
Pemain Terbaik Eropa (1998) serta sebagai Pemain Terbaik
Piala Dunia 2006.
Pada tanggal 6—8 Juli 2007, Zidane datang ke Indonesia dalam rangka sebagai Duta grup
Danone untuk program sepak bola anak-anak dunia.